Rabu, 01 April 2009

MERENCANAKAN KEBUTUHAN TENAGA PENYEMPROT PADA APLIKASI POST EMERGENCE PADA BUDIDAYA TANAMAN TEBU

Karakteristik tanaman tebu yang merupakan tanaman semusim memerlukan perlakuan pengendalian gulma yang khusus. Keterlambatan penanganan gulma berakibat fatal, polulasi turun, pertumbuhan kerdil sehingga berpotensi menurunkan TCH dan TSH. Pada artikel ini penulis yang masih rendah jam terbangnya di dunia perkebunan tebu mencoba mengajak berhitung sederhana untuk merencanakan kebutuhan tenaga penyemprot. Pada pembahasa kali ini asumsi sistem tanam adalah double row, jarak tanam (PKP) 1,85 m sehingga dalam 1 ha terdapat 10.000/1,85=5.405 meter juring besar atau 10.810 meter juring kecil.
Sebagai perkenalan, pada budidaya tanaman tebu dilakukan dua jenis aplikasi herbisida:

1. Pre emergence
Pre emergence adalah aplikasi herbisida pra tumbuh, biasanya menggunakan diuron+24D. Bisa dilakukan secara mekanis menggunakan boom sprayer atau manual menggunakan knapsack. Pembahasan mengenai Pre Emergence akan penulis bahas pada artikel tersendiri.
2. Post mergence
Post emergence adalah aplikasi herbisida purna tumbuh, biasanya menggunakan paraquat, 24D atau glyfosat tergantung kondisi gulma dilapangan. Post emergence dilakukan secara manual menggunakan knapsack sprayer. Post emergence dilakukan 2 kali aplikasi (kondisi normal). Yaitu post I umur 2-3 bulan dan post II umur 4-5 bulan. Umur aplikasi bisa fleksibel tergantung kondisi gulma, yang harus diingat pada saat aplikasi umur harus cukup dan tebu diperkirakan sudah tahan terhadap pengaruh herbisida.

Nah sekarang yang menjadi pertanyaan selanjutnya. Bagaimana merencanakan kebutuhan tenaga penyemprot? Baiklah, kapasitas 1 manday adalah 0,8-1 ha. Ini adalah angka lapangan yang diperoleh berdasarkan pengalaman penulis, dengan waktu kerja efektif dari jam 4-5 jam. Misalnya anda seorang officer maintenance manual dengan luas wilayah kerja 2500. Anggap saja mill cane (tebu giling) anda 2000 ha dan sisanya adalah tebu bibit. Luasan 2000 ha direncanakan ditebang selama 5 bulan (Biasanya mulai Mei-Oktober), sehingga rata-rata tebangan per bulan adalah 400 ha. Luasan inilah nantinya yang akan menjadi ratoon cane (RC) dan sebagian dibongkar menjadi RPC (replanting cane) yang harus diaplikasi herbisida. Direncanakan aplikasi post emergence 100% luasan dan dilakukan dua kali. Interval waktu antara post I da post II direncanakan 1,5 bulan. Sehingga setiap 3 bulan anda harus mencapai target :
· Post I=3x400=1200 ha
· Post II=(3x400)/2=600 ha
Jadi total luasan selama tiga bualan adalah 1800 ha. Perkirakan waktu efektif selama 3 bulan adalah =3x20=60 hari. Sehingga target per hari adalah 1800/60=30 ha/hari. Dengan kemampuan 1 orang adalah 0,8 ha/hari. Maka anda butuh tenaga penyemprot 30/0,8=38 orang. Untuk safety tambahkan 10% sehingga menjadi 42 orang/hari. Dengan asumsi satu kontraktor spraying beranggotakan 15 orang, maka anda butuh minimal 3 kontraktor. Mudah bukan?
Tapi tunggu dulu, ini adalah perhitungan kasar. Untuk detailnya anda harus benar-benar mengikuti rencana tebang (sebagai dasar penentuan berapa luasan yang akan dijadikan ratoon dan berapa yang akan dibongkar?), berapa target tebangan dan tanam pada masing-masing bulan. Sehingga anda tahu kondisi puncak terjadi pada bulan apa. Satu lagi yang harus diingat post emergence sangat tergantung cuaca, kondisi hujan sangat tidak efektif untuk aplikasi herbisida. Perhitungkan hari hujan per bulan berdasarkan trend rata-rata hari hujan 5 tahun terakhir. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah waktu yang terbuang untuk service serta perbaikan kerusakan traktor, tangki air dan trailer angkutan tenaga serta faktor kelancaran pasokan herbisida di warehouse (gudang). Nah tugas anda adalah mem-breakdown rencana post emergence per bulan dengan memperhatikan rencana tebang, rencana tanam, dan hari efektif kerja. Kalau perlu anda breakdown lagi per 2 minggu. Setelah perhitungan di atas kertas selesai, bersegeralah berkoordinasi dengan supervisor dan mandor spraying anda untuk merekrut tenaga penyemprot.
Catatan kaki:
· Officer=sinder=asisten kebun
· Supervisor=mandor besar=mandor kepala