Jumat, 21 Desember 2012

IKHLAS DALAM BEKERJA


IKHLAS DALAM BEKERJA


Maha suci Alloh yang telah menciptakan manusia dalam kesempurnaan akal dan fisik. Yang melalui kekuasaaanNya manusia bisa mengindera suatu fakta dan menghubungkan dengan pengetahuan yang dimilikinya sehingga bisa menarik kesimpulan dan memahami fakta yang dihadapi. Karena pengetahuan dan asumsi masing-masing orang berbeda maka wajar jikalau pendapat seseorang bisa saja berbeda dengan orang lain. Sedikit intro untuk membuka pikiran kita tanpa bermaksud membuat kita menggurui.
Lalu apa hubungannya dengan ikhlas dalam bekerja? Ijinkan penulis sedikit berbagi cerita. Sudah menjadi tradisi menjelang akhir tahun kita sebagai karyawan menerima SK hasil penilaian kinerja atau bagi para pimpinan perusahaan saatnya menilai kinerja pekerjanya  selama setahun, apalah istilahnya mungkin di setiap perusahaan akan berbeda istilahnya. Tentunya tidak dipungkiri hasil penilaian ini berhubungan dengan kenaikan berkala/golongan yang ujung-ujungnya berdampak langsung pada nominal gaji. Menurut pengalaman penulis pada saat inilah banyak anak buah yang “merajuk” alias ngambek, karena merasa penilaian kinerjanya tidak sesuai yang diharapkan. Ada cerita menarik ketika sang atasan memberikan amplop SK penilaian kepada anakbuahnya yang sudah 4 tahun “mentok” golongannya karena memang yang bersangkutan secara standard formasi perusahaan tidak memungkinkan naik karena harus kualifikasi sedangkan persyaratan pendidikan yang bersangkutan tidak mencukupi. Tidak seperti kawan-kawannya yang sama-sama mentok, dia justru mengucap syukur atas apapun yang dia dapat. “Insya Alloh kalau kita kerja ikhlas, Alloh akan memudahkan rejeki kita pak, yang penting barokah pak”, ujarnya dengan tersenyum. Dalam obrolan selanjutnya dia mengatakan bahwa datangnya rejeki tidak hanya melalui perusahaan dan tidak selalu berbentuk uang gaji. Bisa lewat kesehatan, melalui kondisi keluarga yang damai, sekolah anak-anaknya yang lancar hingga sampai perguruan tinggi, melalui usaha sampingan dan lain-lain. Bahkan buah keikhlasan dalam bekerja tidak hanya dinikmati sendiri, mungkin bisa saja yang akan menikmati anak cucunya. Sungguh filosofi kehidupan yang menyejukkan hati.
Ikhlas dalam pengertian syara’ yang juga bisa diaplikasikan dalam pekerjaan kita sehari-hari adalah melakukan pekerjaan dengan dilandasi keinginan mencapai ridho Alloh. Ibnu Qoyyim R.A memberikan kiat untuk bisa ikhlas, yaitu janganlah engkau mencari saksi atas amalmu kecuali Alloh dan jangan mengharap balasan kecuali kepada Nya. Semoga bisa menjadi renungan.
Viva Plantation! Viva agroindustri Indonesia!!