Kamis, 09 Januari 2014

MENGAPA TRAKTOR MENGGUNAKAN MESIN DIESEL


Setelah pada artikel sebelumnya kita bahas kenapa traktor dan alat berat lainnya harus berat bobotnya maka sekarang kita lanjut kenapa mesinnya harus mesin diesel.
Baik, balik lagi ke konsep dan teori. Traktor didesain untuk menghasilkan kemampuan menarik yang tinggi yang disebut gaya traksi. Gaya traksi tersebut dihasilkan dari gesekan putaran roda penggerak terhadap permukaan lahan yang dilaluinya. Sedangkan putaran roda tersebut diperoleh dari putaran mesin yang disalurkan ke transmisi kemudian ke final gear. Nah, satuan mesin biasanya dinyatakan dalam satuan daya kuda (HP/horse power) atau kalau di pelajaran fisika satuannya watt. Daya diperoleh dari gaya dikalikan jarak di bagi waktu.
Daya=(gaya x jarak)/waktu

Nah gaya dikalikan jarak disebut momen atau torsi. Torsi istilah gampangnya adalah tenaga mesin.
Torsi=gaya x jarak

Sesuai karakter alat berat maka yang dibutuhkan adalah mesin dengan tenaga besar dan putaran rendah. Karena alat berat lebih membutuhkan tenaga yang besar daripada kecepatan yang tinggi. Sedangkan di dunia ini ada 2 jenis mesin (motor bakar) yang lazim digunakan yaitu mesin besin dan mesin diesel. Untuk daya yang sama, mesin bensin ukurannya lebih kecil tetapi putarannya jauh lebih tinggi dari mesin diesel. Hal ini berarti juga tenaganya lebih rendah dari mesin diesel tetapi kecepatan/akselerasinya lebih tinggi. Hal inilah mengapa alat berat harus memakai mesin diesel.

MENGAPA TRAKTOR HARUS BERAT DAN BESAR?


Gambar 1. Traktor medium 165 HP
Banyak yang bertanya-tanya kenapa traktor bentuknya besar dan berat, apalagi traktor roda 4 yang biasa digunakan di perkebunan tebu skala besar. Kenapa mesinnya pakai mesin diesel? Kenapa bannya segede gabang?Kenapa pula knalpotnya di atas? Kenapa pula tidak ada suspensinya?
Baiklah, mari kita sama-sama belajar konsep atau teorinya dulu. Traktor pada dasarnya dipakai untuk pekerjaan berat, baik menarik, mendorong, memutar implement atau menarik trailer. Implement adalah unit terpisah yang diaplikasikan ke traktor untuk tujuan tertentu. Implement bisa berupa bajak, garu, blade, kultivator, subsoiler, boom sprayer dll. Nah, untuk melakukan pekerjaan berat tersebut maka traktor harus mempunyai kemampuan menarik beban yang kuat. Kemampuan menarik beban tersebut didapatkan dari gesekan antara roda penggerak dengan permukaan jalan/lahan  yang disebut dengan traksi. Menurut wikipedia Traksi adalah gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara 2 permukaan tanpa mengalami slip. Definisi lain adalah gaya tangensial yang ditransmisikan secara melintang terhadap 2 permukaan melalui gesekan atau lapisan fluida yang menghasilkan gerakan, memberhentikan laju  atau transmisi daya. Satuan traksi adalah newton, atau sebuah rasio jika diekspresikan sebagai koefisien traksi. Koefisien traksi adalah gaya yang bisa dimanfaatkan dengan merasiokannya terhadap berat dan mesin.
Traksi=koefisien traksi x berat
Jadi untuk memperoleh traksi yang tinggi maka bobot kendaaan harus berat dan koefisien traksi harus tinggi. Sehingga jelas traktor harus berat bobotnya. Koefisien traksi yang tinggi diperoleh dari bentuk dan luasan penampang ban yang besar serta alur ban traktor yang dibuat sedemikian rupa. Selain itu untuk memperoleh beban yang konstan pada roda penggerak, traktor didesain rigid, yaitu tanpa suspensi dan tanpa sasis. Mesin ditaruh di depan dan langsung menyambung ke gear box dan final gear. Suspensi hanya mengandalkan ban traktor dan kursi operator.
Rumus lain yang saya pelajari waktu kuliah dulu:
F = Gaya traksi maksimum
w = Berat yang menumpu pada roda penggerak
 a = luas permukaan roda yang menapak/bergesekan pada jalan/lahan
c = kohesi tanah
Φ = sudut pergeseran tanah terhadap ban
Gaya traksi akan berbeda pada setiap permukaan, antara di jalan aspal, jalan tanah, jalan koral, lahan basah atau lahan kering karena pengaruh kohesifitas dan sudut geser.
Sebenarnya prinsip rumus ini secara tidak sadar sudah kita praktekkan sehari-hari, seperti:
·         Saat mobil pick up selip, biasanya nyuruh orang-orang naik ke bak belakang. Ini merupakan upaya menambah traksi dengan cara menambah beban pada roda penggerak.
·         Saat bermotor di jalan tanah yang licin habis hujan, biasanya kita akan sedikit mengempeskan roda. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan traksi dengan cara menambah luas kontak permukaan roda dengan tanah.
Demikian sedikit gambaran, semoga bisa membantu. Bagi yang ingin naik traktor silakan dicoba sensasinya.