Perkebunan tebu lahan kering skala luas adalah salah satu usaha yang intens menggunakan traktor dalam proses budidaya. Dalam tataran praktis di lapangan, jenis traktor bisa dibagi berdasarkan daya dan kegunaannya. Oia, sebelum lebih jauh, traktor berasal dari idiom “traction motor”. Artinya motor penghasil traksi. Apa itu traksi, sudah dibahas pada artikel sebelumnya.
Berdasarkan daya mesin:
1. Traktor
kecil (small tractors/TS)
Traktor dengan
daya 85-120 HP, biasanya dipergunakan untuk menarik implemen dengan beban
sedang seperti kultivasi, boom sprayer, furrow mata 2 dan lain-lain.
2. Traktor
medium (medium traktor/TM)
Traktor dengan
daya 140-165 HP, biasanya dipergunakan untuk menarik implemen dengan beban
berat seperti bajak, garu, subsoiling dan kair mata 3.
3. Traktor
Besar
Traktor dengan
daya 300 HP ke atas, biasanya digunakan untuk menarik implemen dengan beban
sangat berat seperti plough harrow atau giant plough.
Klasifikasi lain bisa didasarkan
pada bentuk roda penggerak:
1. Wheel
tractor (traktor roda ban)
Semua traktor
yang menggunakanan roda ban. Mobilitas lebih lincah, tetapi kemampuan traksinya
lebih rendah dibanding crawler tractor.
2. Crawler
tractor (traktor roda rantai)
Dalam prakteknya, unit
ini jarang disebut sebagai traktor, orang lebih senang nenyebutnya sebagai alat
berat. Crawler tractor adalah traktor dengan penggerak berupa roda rantai/track
baja/under carriage. Penyebutannya langsung berdasarkan fungsinya, seperti
bulldozer, excavator dll. Jenis ini kurang lincah mobilitasnya, tetapi
kemampuan traksinya lebih tinggi dari wheel tractor meskipun daya mesinnya
lebih kecil.
Adapun kalau dilihat dari
penggunaannya dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Traktor
untuk kegiatan LP (land preparation)
Traktor yang
dipergunakan untuk kegiatan persiapan lahan seperti bajak, garu, kair/furrower/ridger.
Karena sifatnya membawa implement maka three point hitch nya harus berfungsi
dengan bagus.
2. Traktor
untuk kegiatan perawatan tebu (machinary maintenance)
Traktor yang
dipergunakan untuk kegiatan perawatan mekanis, seperti kultivasi, pupuk mekanis
(single and top dressing), boom spraying, dll. Karena sifatnya membawa
implement maka three point hitch nya harus berfungsi dengan bagus. Selain itu
pada beberapa implement diperlukan tenaga putar dari PTO (power take off),
seperti pada fertilizer applicator untuk memutar ulir atau memutar pompa pada
boom sprayer.
3. Traktor
untuk kegiatan tebang muat angkut (TMA)/Harvesting
Biasanya berupa traktor
NCT/trailer dan traktor side tapping. Traktor NCT adalah traktor penarik
trailer untuk memuat tebu yang dimuatkan oleh GL (tebu berupa lonjoran).
Traktor side tapping adalah traktor yang dipergunakan untuk memuat tebu chop
hasil panenan mesin tebang/harverster.
4. Traktor
pendukung
Traktor yang
digunakan untuk unit-unit pendukung kegiatan perawatan atau tebangan. Seperti
traktor penarik trailer pupuk/bibit, traktor penarik tanki herbisida, traktor
penarik tanki solar, traktor penarik tanki air minum, traktor penarik selang
gulung/irigasi, traktor penarik unit PMK, traktor tarikan/dorongan(pulling
tractor).