Kamis, 28 Februari 2019

KALIBRASI KNAPSACK SPRAYER


Salah satu kegiatan perawatan manual di bidang tanaman yang paling intens dilakukan adalah aplikasi herbisida manual menggunakan knapsack spayer.  Mengingat pekerjaan ini berkaitan dengan  bahan yang relatif mahal dan juga sifat bahan kimia  herbisida yang bersifat racun, maka diperlukan kehati-hatian dalam pelaksanaan kegitan tersebut. Sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil pengendalian gulma yang efektif, efisien, tenaga semprot aman dan terhindar dari resiko pencemaran lingkungan.
Langkah awal untuk untuk menuju efektifitas pekerjaan ini adalah melakukan kalibrasi penyemprotan manual dengan knapsack spayer sehingga akan diperoleh berapa volume semprot yang  diperlukan, berapa kecepatan jalan penyemprot yang seharusnya.
Ada cara sederhana kalibrasi knapsack spayer, berikut cara-caranya.
  1. Siapkan knapsack sprayer yang masih standard, cek jangan sampai ada kebocoran baik pada selang, body maupun stick sprayer. Siapkan pula ember dan gelas ukur.
  2. Isilah knapsack dengan air, kira-kira separuh lebih.
  3. Pompa knpasack kemudian semprotkan  kedalam ember selama satu menit (hitung dengan stop watch).
  4. Ukur volume air dalam ember tersebut sehingga diperoleh volume semprot per menit(flow rate).
  5. Isi Penuh knapsack kemudian semprotkan dalam sampel luasan misalnya 5 m x 10 m = 50 m2 dan hitung waktunya.
  6. Lakukan percobaan dalam beberapa kali ulangan sehingga diperoleh data yang valid.
Dari data di atas akan diperoleh data waktu semprot dalam 50 m2. Kalikan dengan flowrate sehingga ketemu volume semprot dalam 50m2. Luasan ini bisa dikonveri ke luasan satu hektar sehingga akan diperoleh volume semprot dalam satu hektar. Berdasarkan pengalaman penulis, volume semprot untuk aplikasi herbisida di perkebunan tebu berkisar 300-350 liter per hektar.
Selanjutnya di lapangan, apabila akan menurunkan atau menambah jumlah volume semprot per hektar. Misalkan akan melakukan penyemprotan menggunakan herbisida kontak di mana kondisi gulma berat, sehingga memerlukan volume semprot yang lebih tinggi agar rumput benar-benar basah. Sementara dari hasil pengalaman, denngan volume semprot 300 liter anda merasa masih kurang puas. Apabila anda mau merubah volume semprot menjadi 400 liter per hektar maka bisa menggunakan rumus berikut sebagai panduan sehingga bisa menentukan berapa kecepatan maju penyemprotnya serta lebar semprotnya. 

Volume semprot= 2,7 x flow rate x lebar sempot x kecepatan maju

Di mana:
  • Flow rate             : Liter/menit
  • Lebar semprot     : meter
  • Kecepatan maju  : meter/menit
Perlu dicatat hanya volume semprotnya yang berubah, sedangkan dosis per ha tetap. Ini berarti semakin tinggi volume semprot, konsentrasi racun dalam pelarut semakin rendah tetapi rumput akan lebih basah terkena semprotan. Demikian halnya sebaliknya.