Salah satu kegiatan perawatan
manual di bidang tanaman yang paling intens dilakukan adalah aplikasi herbisida
manual menggunakan knapsack spayer.
Mengingat pekerjaan ini berkaitan dengan
bahan yang relatif mahal dan juga sifat bahan kimia herbisida yang bersifat racun, maka
diperlukan kehati-hatian dalam pelaksanaan kegitan tersebut. Sehingga
diharapkan akan mendapatkan hasil pengendalian gulma yang efektif, efisien, tenaga
semprot aman dan terhindar dari resiko pencemaran lingkungan.
Langkah awal untuk untuk menuju
efektifitas pekerjaan ini adalah melakukan kalibrasi penyemprotan manual dengan
knapsack spayer sehingga akan diperoleh berapa volume semprot yang diperlukan, berapa kecepatan jalan penyemprot
yang seharusnya.
Ada cara sederhana kalibrasi knapsack
spayer, berikut cara-caranya.
- Siapkan knapsack sprayer yang masih standard, cek jangan sampai ada kebocoran baik pada selang, body maupun stick sprayer. Siapkan pula ember dan gelas ukur.
- Isilah knapsack dengan air, kira-kira separuh lebih.
- Pompa knpasack kemudian semprotkan kedalam ember selama satu menit (hitung dengan stop watch).
- Ukur volume air dalam ember tersebut sehingga diperoleh volume semprot per menit(flow rate).
- Isi Penuh knapsack kemudian semprotkan dalam sampel luasan misalnya 5 m x 10 m = 50 m2 dan hitung waktunya.
- Lakukan percobaan dalam beberapa kali ulangan sehingga diperoleh data yang valid.
Dari data di atas akan diperoleh
data waktu semprot dalam 50 m2. Kalikan dengan flowrate sehingga ketemu volume
semprot dalam 50m2. Luasan ini bisa dikonveri ke luasan satu hektar sehingga
akan diperoleh volume semprot dalam satu hektar. Berdasarkan pengalaman
penulis, volume semprot untuk aplikasi herbisida di perkebunan tebu berkisar
300-350 liter per hektar.
Selanjutnya di lapangan, apabila
akan menurunkan atau menambah jumlah volume semprot per hektar. Misalkan akan
melakukan penyemprotan menggunakan herbisida kontak di mana kondisi gulma berat,
sehingga memerlukan volume semprot yang lebih tinggi agar rumput benar-benar
basah. Sementara dari hasil pengalaman, denngan volume semprot 300 liter anda
merasa masih kurang puas. Apabila anda mau merubah volume semprot menjadi 400
liter per hektar maka bisa menggunakan rumus berikut sebagai panduan sehingga
bisa menentukan berapa kecepatan maju penyemprotnya serta lebar semprotnya.
Volume semprot= 2,7 x flow rate x
lebar sempot x kecepatan maju
Di mana:
- Flow rate : Liter/menit
- Lebar semprot : meter
- Kecepatan maju : meter/menit
Perlu dicatat hanya volume
semprotnya yang berubah, sedangkan dosis per ha tetap. Ini berarti semakin
tinggi volume semprot, konsentrasi racun dalam pelarut semakin rendah tetapi
rumput akan lebih basah terkena semprotan. Demikian halnya sebaliknya.