Tebu (Sacharum officinarum)
adalah tanaman semusim yang siap dipanen pada umur 11-12 bulan. Sebagai bahan
baku pembuatan gula pasir (GKP/gula kristal putih), tebu yang dipanen tersebut
harus memenuhi kriteria MBSM (manis, bersih, segar, mepet). Manis dalam artian
cukup umur sesuai dengan analisa kemasakan, bersih dari semua kotoran (daduk,
sogolan, tebu mati, tanah dan pasir), dan segar berarti jeda waktu antara tebu
ditebang sampai tebu digiling dipabrik tidak boleh kurang dari 36 jam untuk
tebu hijau atau 24 jam untuk tebu bakar. Mepet berarti pada saat panen tebu
harus ditebang mepet tanah (tunggul harus rata dengan tanah) dan pemotongan
pucuk harus pas (tidak terlalu mucuk atau kurang mucuk). Tentu saja untuk menghasilkan
gula yang banyak, produktivitas ton tebu/ha harus tinggi (TCH=toncane/ha).
Demikian juga dengan rendemen tebu juga harus pada posisi puncaknya. Sehingga
TCH x rendemen x faktor=gula.
Dari umur tebu siap tebang berkisar 11-12 bulan tersebut dibagi atas 3
fase.
1.
Fase pertumbuhan vegetatif
Fase di mana umur tebu 0-4 bulan.
Pada fase ini tebu mengalami perkecambahan dan pertumbuhan termasuk tumbuhnya
anakan. Pada umur kurang dari 4 bulan semua kegiatan perawatan harus sudah
tuntas. Mulai dari pre emergence, pemupukan (termasuk pupuk daun kalau ada), weeding
(bubut), sulam, herbisida II(post spraying), kultivasi (penggemburan) dan
subsoiling (penggemburan tanah dalam). Pada saat inilah tanaman paling banyak
membutuhkan unsur N untuk pembentukan zat hijau daun dan unsur P untuk
pembentukan akar dan anakan. Dengan perawatan yang tepat waktu diharapkan gulma
terkendali dan semua asupan unsur hara bisa diserap sempurna oleh tanaman
sehingga pertumbuhan maksimal dan didapatkan tanaman dengan kerapatan (populasi)
yang tinggi, tinggi tanaman dan berat batang maksimal. Pada fase ini monitoring
hama harus dipantau ketat, terutama penggerek pucuk dan batang.
2.
Fase pembentukan gula
Fase di mana umur tebu 5-9 bulan.
Pada fase ini mulai dibentuk gula di batang tebu, akan tetapi bukan berarti
tebu berhenti pertumbuhan tinggi dan berat batangnya. Pada fase inilah
diperlukan banyak unsur K untuk pembentukan gula. Kegiatan perawatan pada fase
ini biasanya klentek, grosok (weeding mecania/gulma merambat) dan ikat
tebu/antisipasi tebu roboh, monitoring hama (terutama penggerek batang).
3.
Fase generatif
Fase di mana umur tebu 9-12 bulan. Pada
umur ini tebu mulai memasuki fase generatif dengan ditandai munculnya bunga.
Pada beberapa varietas pembungaan terjadi sporadis dan beberapa varietas lain
tidak muncul bunga. Kegiatan tebang muat angkut dilakukan pada fase ini di mana
jadwal tebang berdasarkan analisa kemasakan.